Besok adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke enam. Tadi pagi di mobil dalam perjalanan ke kantor saya sudah mengingatkan ke suami agar dia tidak lupa. Suami senyum-senyum. Lalu saya tanya, sudah mulai bosan sama istrinya nggak? Hehehe, senyumnya melebar menjadi tawa. Tidak ada jawaban, tapi saya tahu maknanya.
Looking back, pertama kali berkenalan dengan suami dulu, saya sama sekali tidak menyangka kalau dialah ternyata yang akan menjadi jodoh saya. Kebetulan kami satu kantor. Saya yang berstatus sekretaris baru di departemen Customised dan masih single langsung dijodoh-jodohkan oleh teman-teman sesama sekretaris dengan 'cowok ganteng' di departemen Retail Audit bernama Yus yang juga single. Padahal saat itu saya sudah punya pacar tetap. Demikian juga dengan dia. Kami sengaja diikutsertakan menjadi panitia buka puasa di kantor. Dia ketuanya dan saya sekretarisnya. Aduh basi banget deh. Waktu kami berkenalan juga biasa aja. Nggak ada 'greng' sama sekali (walau saya akui si dia memang lumayan ganteng, hehehe...).
Begitulah, waktu pun berlalu. Tanpa terasa lima tahun sudah. Saya sempat beberapa kali putus sambung dengan cowok saya saat itu, si dia pun saya dengar beberapa kali ganti pacar. Karena lain departemen dan lain lantai walaupun di gedung yang sama, saya dan Yus juaraa..ng sekali ketemu. Kalau kebetulan ketemu di lift-pun kami hanya sekedar hai basa-basi. Yang lucunya, Yus punya teman satu departemen yang (menurut saya saat itu) mirip dengan dia. Namanya Godam. Kadang saya suka kebalik-balik antara Yus dan Godam. Kadang yang saya panggil Yus ternyata Godam. Demikian sebaliknya.
Namun namanya jodoh, tiba-tiba kami dipertemukan kembali gara-gara arisan. Namanya arisan Bogor. Anggotanya adalah teman-teman sekantor yang tinggal di Bogor dan pulang pergi ke kantor naik kereta, termasuk saya dan Yus. Lagi-lagi kami dijodoh-jodohkan karena sama-sama masih single. Yang lainnya sudah berkeluarga semua. Kebetulan kami berdua sama-sama sedang jomblo. Dalam suatu acara arisan yang diadakan di Puncak, malam-malam kami berdua 'dipaksa' oleh teman-teman untuk menjemput seorang teman kami yang ketinggalan di Pasar Rebo. Dalam perjalanan menjemput teman tersebutlah kami berdua ngobrol panjang lebar. Hati saya mulai tergerak, ternyata si dia enak juga diajak ngobrol - selama ini saya mengenal dia sebagai orang yang pendiam. Rupanya dia pun punya perasaan yang sama. Esoknya sepulang dari arisan, dia khusus mengantar saya pulang ke rumah. Cerita pun berlanjut hingga akhirnya ia melamar saya enam bulan setelah acara arisan di puncak itu.
Dan kini, kami sudah dikaruniai dua jagoan cilik yang menjadi bumbu penyedap kehidupan kami berkeluarga. Kadang kami berdua suka bergurau, kalau tahu begini, kenapa nggak dari pertama kali kenalan dulu ya kami langsung pacaran dan lalu menikah? Jadi kami tidak menyia-nyiakan waktu lima tahun untuk pacaran dengan yang lain. Tapi itulah, jodoh dan maut memang di tangan Allah SWT. Kita manusia hanya tinggal menjalankannya saja. Saya yakin tidak ada yang sia-sia. Happy Anniversary to Us!
Thursday, July 06, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment