Sekali lagi saya harus mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya seorang Ibu yang selalu mendukung dan menyayangi putra-putrinya seperti Ibu saya. Jangan salah, Ibu saya bukanlah seorang Ibu yang selalu berkata lemah lembut kepada anak-anaknya, sebaliknya beliaulah jagoan kritik nomor satu. Sebelum orang lain atau bahkan kita sendiri menemukan kesalahan atau kelemahan diri kita, Ibu sayalah yang paling pertama menunjukkannya. Kadang pedas dan membuat kuping kita merah. Tapi di balik itu semua, selalu ada kebenaran. Dan itu beliau lakukan karena cintanya beliau kepada kami.
Dan apabila kami sedang berkesusahan, beliaulah yang nomor satu maju untuk menjadi problem solver. Seperti sekarang ini, saat saya kerepotan dengan pembantu-pembantu baru yang masih belum bisa apa-apa sementara saya juga tidak ada waktu untuk mentatar karena harus kerja, Ibu saya sengaja meluangkan waktu menginap di rumah selama 2 hari untuk menjadi trainernya. Padahal sebenarnya beliau sudah harus aktif lagi mengurus rumah makannya. Tapi jauh-jauh hari saya sudah wanti-wanti, jangan diintimidasi ya Mah pembantu barunya, nanti mereka mutung dan minta berhenti lagi, he3... Maklumlah, Ibu saya kalau bicara suka saklek.
But most of all, I LOVE YOU MOM!
Dan apabila kami sedang berkesusahan, beliaulah yang nomor satu maju untuk menjadi problem solver. Seperti sekarang ini, saat saya kerepotan dengan pembantu-pembantu baru yang masih belum bisa apa-apa sementara saya juga tidak ada waktu untuk mentatar karena harus kerja, Ibu saya sengaja meluangkan waktu menginap di rumah selama 2 hari untuk menjadi trainernya. Padahal sebenarnya beliau sudah harus aktif lagi mengurus rumah makannya. Tapi jauh-jauh hari saya sudah wanti-wanti, jangan diintimidasi ya Mah pembantu barunya, nanti mereka mutung dan minta berhenti lagi, he3... Maklumlah, Ibu saya kalau bicara suka saklek.
But most of all, I LOVE YOU MOM!
No comments:
Post a Comment